Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Negarawan Muda, Belajar merawat Indonesia

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 29 Juli 2013

RUN Down Acara Temu Negarawan

Tanggal
Waktu
Acara
24-Agu
Siang-Sore
Registrasi + Setoran Hafalan
Penetapan SOP +Seleksi MC
Malam
Welcome Speech & Ramah Tamah
Briefing Peserta TENs
25-Agu
Pagi
Character Building Training
Siang-Sore
Malam
Internalisasi Nilai Dompet Dhuafa
Pensi + Presentasi
26-Agu
Pagi
Temu Negarawan Muda
Siang-Sore
Perjalanan Pulang ke Ciawi
Internalisasi Nilai Beastudi Etos
Malam
Pelatihan Jurnalistik oleh Republika
Pensi + Presentasi
27-Agu
Pagi
Semnas + Launching 1000 Toga
Siang-Sore
Perjalanan Pulang ke Ciawi
Pensi + Presentasi
Malam
Achievement Motivation Training
Pensi + Presentasi
28-Agu
Pagi
Outbond Negarawan Muda
Siang-Sore
Visit Galuga
Malam
Forum Angkatan
29-Agu
Pagi
Reward + Penutupan TENs 2013
Siang-Sore
Kepulangan Peserta

Imbas Passion terhadap Produktivitas

Walau sedikit terlambat, pertemuan dengan bang romi pada jum’at sore itu sangat bermanfaaat untuk menambah pemahaman saya tentang mengapa saya dipilihkan oleh Allah SWT jalan ini. Jalan kebaikan yang memiliki manfaat dunia akhirat. Pertemuan ini juga memberikan gambaran betapa susah untuk bertahan dan meluruskan niat dalam berjuang untuk bangsa ini. Namun tentunya “harapan itu masih ada”. Bahasan kali ini tentang profesionalisme. Bagaimana menumbuhkan jiwa professional dalam setiap gerak di suatu pekerjaan. Dan passion adalah bagian yang tak terpisahkan.

Video tentang Derek Redmond cukup menggambarkan betapa menjadi seorang pelari adalah tanggung jawab. Bukan sekedar berlari mendahului lawan. Namun, bagaimana untuk melewati garis finish apapun yang terjadi. Dengan kaki yang sudah tidak bisa berlari, cedera hamstring yang sudah parah, beliau masih berusaha keras melanjutkan pertandingan sampai garis akhir. Raut wajah kesakitan tergambar jelas diwajah pelari asal afrika ini. Setiap penonton akhirnya berdiri menyaksikan adegan Derek ketika berlari. Sampai akhirnya sang ayah mendekat dan membantunya menyelesaikan tanggung jawab sampai ke garis finish. Luar biasa komitmen seorang ini ketika dalam keadaan terhimpit pun masih berusaha keras. Kalau sudah cinta tidak ada yang bisa menghalangi. Yah, ketika hati sudah menentukan pilihan maka tidak ada yang bisa menghalangi kita untuk melakukan yang terbaik. Ini hanya salah satu contoh, masih banyak contoh-contoh lain yang dapat kita pelajari dalam setiap kisahnya.

Lalu apa yang bisa kita tarik benang merah dari cerita Derek ini?? Betul sekali. Passion. Kecintaan terhadap sesuatu dapat menumbulkan gairah bagi seseorang untuk melakukan yang terbaik. Pekerjaan yang dilandasi dengan rasa suka dalam melakukannya tentu lebih baik dibandingkan orang yang melakukan pekerjaan karena terpaksa atau niat-niat lain yang bersifat sementara. Orang yang berkerja dengan hati akan lebih baik ketimbang contoh kedua tadi. Maka dari itu untuk menjadi orang yang produktif, diharuskan untuk kita mencintai apa yang sedang kita kerjakan. Jika kita kaitkan dengan ilmu psikologi, pekerjaan yang kita sukai akan dikerjakan oleh alam bawah sadar, sedangkan pekerjaan yang kita kerjakan dengan terpaksa akan dikerjakan oleh alam sadar. Mana yang lebih baik?? Bawah sadar atau sadar?. Penelitian menyebutkan bahwa alam bawah sadar sedikitnya 80% menguasai kehidupan seorang manusia. Alam bawah sadar ini lah yang kita sebut insting atau naluri. Bawah sadar dapat mengontrol alam sadar namun alam sadar tidak bisa mengontrol alam bawah sadar. Jadi sudah menentukan pilihan? Yah sepakat, alam bawah sadar akan lebih baik disbanding alam sadar kalau berkerja. Maka gunakan cinta untuk mengaktifkan alam bawah sadar kita dalam berkerja.

Sekarang timbul pertanyaan. Saya semenjak mahasiswa baru sudah bergabung bersama BEMFKIP. Mengapa teman-teman saya pergi meninggalkan BEMFKIP?? Mengapa hanya sedikit yang bertahan?? Ayo siapa yang bisa menjawab. Ada beberapa versi dalam menjawab pertanyaan ini. Tergantung sudut pandang yang kita gunakan. Menurut saya, temen-temen saya ini belum mencintai BEMFKIP sepenuh hati. Kakak-kakak senior belum bisa menterjemahkan bemfkip kedalam bentuk yang indah, bagus, menyenangkan, dan sebagainya. Dan ketika mereka sudah tidak mencintai maka dengan mudah mereka meninggalkan keluarga bemfkip. Nah yang jadi persoalan adalah mengejawantahkan bemfkip kedalam bentuk yang indah ini seperti apa. Karena memang tidak bisa kita mengharapkan semua harus bertahan. Tapi paling tidak sedikit saja yang pergi. Percuma kalau aksi turun kejalan masa selalu sedikit. Apa kata dunia. Ini menjadi pekerjaan rumah bem pada setiap periodenya. Visi untuk berada dijalan bemfkip masih belum sama. Kalau sudah menyamakan tujuan insyaallah seseorang mengerti mengapa dia berada di BEMFKIP dan perlahan akan mencintai bemfkip sepenuh hati. Jadi apakah sudah terjawab? Mari kita tanyakan kepada rumput yang bergoyang.

Pada kesimpulannya, produktivitas akan muncul ketika didasari oleh rasa cinta. Maka lakukan pekerjaan yang anda sukai dan sukai pekerjaan yang anda lakukan. Semoga bermanfaat. []


Harryutamaputra@ymail.com

Rabu, 17 Juli 2013

Bagaimana Berfikir seperti Pemimpin

Kalau berbicara masalah pemimpin, selalu benak ini menampilkan surat Al-baqarah ayat 30. Seorang manusia pada hakikatnya adalah seorang pemimpin. Bahkan ada orang bijak mengatakan bahwa kita (baca: orang yang beriman khususnya) adalah seorang da’I sebelum dan sesudahnya. Sudah jelas bahwa kita adalah mutlak seorang pemimpin. Persoalannya adalah, apakah sudah cukup dan pantas seorang manusia menyebut dirinya seorang pemimpin? Terkadang masih berfikiran seperti biasa. Belum mampu menghadirkan pola pikir layaknya seorang pemimpin.
            Kali ini, penulis akan mencoba mengutip beberapa informasi dari sebuah buku yang sangat luar biasa, sangat menginspirasi para pembacanya untuk menjadi orang yang lebih baik. Buku ini berjudul “Berfikir dan Berjiwa Besar.” Karya dari seorang penulis bernama David J. Schwartz yang membuat buku ini menjadi best seller in the world. Banyak sekali hal-hal yang bermanfaat yang terdapat didalam buku ini. Namun, pada kesempatan kali ini, tulisan ini akan sedikit membahas tentang bagaimana berfikir seperti pemimpin.
            Berpikir dengan pola pikir yang dimiliki oleh seorang pemimpin tentu sangat berbeda. Terkadang mereka memikirkan apa yang orang lain tidak pikirkan, melihat suatu peluang dengan sudut tersempit dan sebagainya. Nah, tidak banyak orang yang mampu berpikir sedemikian rupa. Hanya sedikit orang yang kemudian bisa menghadirkan pikiran-pikiran yang berbeda dengan orang lain. Sebetulnya kemampuan ini bisa di pelajari. Tidak ada unsur genetika dalam permasalahan ini, hanya saja apakah seseorang tersebut mau memperbaiki kapasitas diri. Pada zaman sebelum berkembangnya pendidikan, para pemimpin-pemimpin dahulu mendapatkan kemampuan berpikir lewat bentukan alam. Dimana terdapat suatu kondisi yang memaksakan mereka untuk berpikir keras. Karena pada zaman ini penjajahan masih meraja lela. Secara alami mereka mempunyai bakat kepemimpinan dan kemampuan berpikir seperti seorang pemimpin. Kembali ke topic awal, dibuku ini dijelaskan ada beberapa poin yang harus diperhatikan jikalau ingin berpikir layaknya seorang pemimpin. Diantaranya adalah bertukar pikiran dengan orang yang ingin anda pengaruhi, berpikir apa cara manusiawi untuk menangani ini, berfikir maju, percaya akan kemajuan, mendesak untuk maju dan luangkan waktu untuk berunding dengan diri sendiri.
                Elaborasi pertama adalah tentang bertukar pikiran dengan orang yang akan dipengaruhi. Hal ini adalah tentang bagaimana kita melihat suatu kondisi dengan kacamata lawan bicara ataupun orang lain. Ketika kita berdiskusi dengan seseorang, terkadang kita memaksakan pendapat kita dengan sudut pandang kita juga. Nah, hal ini tentu akan membuat sang lawan bicara merasa risih. Jika seorang pemimpin seperti ini, maka para stakeholder yang ada tidak akan bertahan lama. Contoh, sebuah perusahaan iklan membuat iklan dengan cara pandang sang pembuat iklan. Maka. Iklan ini tentu tidak akan menarik perhatian khalayak. Karena orang yang memiliki cara pandang yang sama seperti sang pembuat iklan hanya sedikit. Dia tidak menghiraukan apa yang diingini atau yang disukai pelanggan pada saat ini. Maka dari itu mulailah melihat suatu kondisi dari sisi orang lain, terutama yang jadi keinginan bersama. Hal ini akan membantu kita mempengaruhi orang yang ingin kita pimpin.
            Yang kedua adalah tentang berpikir apa cara manusiawi untuk menangani ini. Dalam hal kepemimpinan, ada banyak sekali pendekatan-pendekatan tentang bagaimana cara memimpin sesuatu. Paling tidak ada tiga pendekatan yakni, pendekatan dictator, pendekatan operator dan yang paling baik adalah pendekatan manusiawi. Pendekatan dictator ialah pendekatan yang dilakukan seorang pemimpin dengan tidak mendengarkan bawahannya. Segala keputusan yang ada hanyalah pemimpinnya yang berhak menentukan. Biasanya pendekatan ini tidak bertahan lama. Pada awalnya bawahan terlihat loyal, namun selang beberapa bulan bawahan akan memberontak dan meninggalkan kondisi tersebut. Lain halnya dengan pemimpin yang bertipikal operator. Pemimpin ini menginginkan hal-hal yang administrative. Semua kendali berada ditangannya dan apabila tidak memenuhi persyaratan yang dibuatnya maka hal tersebut salah baginya. Hal ini membuat semua bawahannya terkesan bagaikan robot. Seperti sudah dimasukkan chip dan bersedia menaati semua kebijakan yang telah dibuat. Maka pemimpin berjiwa operator juga tidak disenangi oleh bawahan. Untuk itu, kepimpinan yang paling dirindukan adalah pemimpin yang berjiwa humanis. Pada tipe ketiga ini, terdapat kemaslahatan yang banyak dari pada karakter-karakter sebelumnya. Bagaimana menciptakan suasana kekeluargaan yang disiplin dan harmonis. Menjadikan para karyawan nyaman dan memberi kebebasan mereka untuk berekspresi. Maka setelah suasana kekeluargaan tercipta, kondisi yang ada didalam suatu organisasi akan berjalan lancer dan mudah dikendalikan oleh pemimpinnya.
            Poin ketiga apabila ingin berfikir seperti seorang pemimpin adalah berfikir maju, percaya akan maju dan mendesak ingin maju. Poin ini mengambarkan bahwa seorang pemimpin harus selalu meningkatkan kualitas dirinya untuk selalu berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya. Maju disini dalam artian menjadi lebih baik. Ya, apabila hari ini masih sama dengan hari kemarin maka kita termasuk orang-orang yang merugi. Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin. Tidak semua orang berfikir maju atau kita sebut dengan visioner. Banyak sekali manusia yang pasrah akan keadaan yang ada. Beruntung bagi yang sudah berkecukupan, yang jadi masalah adalah orang yang kekurangan ini. Berfikir lah maju, lihat peluang yang ada dan manfaatkan kelebihan yang kita miliki. Maka dengan selalu berfikir positif seperti ini, selalu ada jalan untuk berbuat. Ini yang dilakukan seorang pemimpin, yang membedakannya dari yang lain. Berfikir tanpa percaya akan kemajuan yang ingin dicapai juga kurang mengakar. Setiap orang harus percaya dengan apa yang dia lakukan. Agar segala aktifitas yang sudah dilakukan itu tidak sia-sia. Bukan hanya tenaga yang terbuang, waktu yang paling mahal untuk ditebus jika tidak memiliki kepercayaan. Kepercayaan tumbuh dari setiap jejak yang kita langkahkan. Maka mulailah melangkah untuk kemajuan yang lebih baik. Setelah berfikir dan percaya akan kemajuan diri, selanjutnya desak diri kita untuk tetap bertahan dan melangkah. Sesungguhnya ujian terbesar baru akan muncul ketika kondisi yang ada menuntut kita untuk bertahan. Pepatah bijak mengatakan “jika kita keras kepada diri kita, maka dunia akan lunak kepada kita. Namun apabila kita lunak kepada diri kita, maka dunia akan keras kepada kita.” Untaian makna ini menggambarkan betapa kerja keras dan motivasi untuk melangkah sangat diperlukan untuk sebuah kemajuan. Maka ketika semua aktifitas ini teraplikasi dengan baik. Tidak usah ragukan kemampuan anda untuk memimpin.
            Poin yang terakhir adalah bagaimana kita mengenal diri kita jauh lebih dekat. Sempatkan melakukan percakapan dengan diri anda sendiri. Bagaimana menguasai alam bawah sadar anda agar mampu menuju kesuksesan yang anda inginkan. Tanyakan kedalam diri kita apa yang telah kita perbuat selama ini, bagian mana yang harus diperbaiki, bagian mana yang harus di hilangkan. Sehingga secara tidak langsung kita sudah mengupgrade diri kita dengan otomatis. Hanya kita lah yang mengetahui apa yang kita inginkan.
            Banyak sekali manfaat yang bisa dipetik dari buku ini. Mudah-mudahan dapat bermanfaat. Tidak mudah menjadi seorang pemimpin, tapi sangat mudah berproses menjadi seorang pemimpin. []


Harry Utama Putra
Bakti Nusa 3 Unsri

            

Minggu, 07 Juli 2013

Trustworthy : Beban dan Manfaat

Malam in agak sedikit berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Sudah seminggu ini tubuh tak henti-hentinya bergerak, beraktifitas dan melakukan banyak hal untuk menjaga stabilitas semangat adik-adik bem fkip 2012 dan 2011. Kita saat ini sedang sibuk-sibuknya menjalankan amanah masyarakat fkip. Maka, sekali saja tidak ada seorang kk di sisi mereka akan sangat berakibat fatal. Apalagi jika tidak ada komunikasi. Tiba-tiba menghilang. Maka jangan salahkan kalau para staff juga menghilang. Karenanya tubuh yang sudah bertambah bobot ini sangat berpengaruh terhadap nyala semangat yang ada di dada-dada mereka. Para generasi penerus. Para penyambut tongkat estafet kepemimpinan di kampus yang sangat di minati para adik-adik SMA saat ini.
Namun ternyata tidak berjalan semulus yang diperkirakan sebelumnya. Untuk orang-orang yang sangat dipadati oleh hal-hal positif seperti ini sering di benturkan dengan agenda-agenda lain tak jauh pentingnya. Apalagi jika agenda tersebut bertambrakan dengan jadwal kuliah. Timbul pertanyaan besar didalam benak ini, amanah orang tua atau amanah Negara (dalam hal perbaikan personality dan karakter) ?? pertanyaan ini menyerbu semua relung yang ada didalam otak sehingga memunculkan beberapa perspektif berbasis asas kebermanfaatan. Mulai dengan menentukan skala prioritas. Walaupun tidak dipungkiri, pilihan yang paling mudah adalah meninggalkan kuliah dan memenuhi amanah Negara. Tapi, masih terbayang wajah kedua orang tua didesa. Wah kalau mereka tau bisa gawat. Bagi mereka kuliah adalah segalanya. Biasa pemikiran kuno yang sudah tidak percaya dengan keadaan. Sudah dikecewakan oleh lingkungan yang ‘abu-abu’. Ini yang disebut penggalauan akibat amanah. Bukan seperti anak-anak muda saat ini yang mudah galau oleh lagu-lagu bernada minor.
Menurut pikir sederhana saya Amanah merupakan sebuah beban yang memberikan manfaat didalamnya. Kita kunci dua kata kunci didalam kalimat ini. Ada beban dan manfaat. Dengan ini saya akan sedikit mengelaborasi sudut pandang amanah dari 2 sisi yang berbeda ini.
Mengapa saya sebutkan kalau amanah itu beban? Yah jelas semua orang tau. Mana ada orang yang mau dengan mudah memutuskan untuk memikul suatu amanah. Bahkan, imam Syafe’I pin mengatakan kepada murid pengajiannya pada waktu itu. “wahai murid-murid yang saya sayangi, menurut kalian, apakah yang paling berat didunia ini??” dan muridnya serentak menjawab dengan nada polos “gajah pak ustadz.” Seuntai senyum menggores bibir sang ustadz, lalu dia menjelaskan. “sesungguhnya yang paling berat didunia ini adalah AMANAH.” Cerita lain datang dari sahabat Rasulallah SAW. Yakni, Umar bin Khatab r.a. seorang sahabat yang memiliki kekuatan yang luar biasa ini, yang katanya setan pun berlari ketika terlihat umar sedang berjalan kearah mereka, pun tak kuasa ketika diamanahi oleh Rasulallah SAW menjadi seorang Khalifah pada masa Khulafaurasyidin. Beliau sontak meneteskan air mata pada saat Rasulallah SAW amanahkan menjadi pemimpin pada zaman ini. Seorang Umar yang sekuat irupun tidak sanggup menerima amanahyang datang dari Rasul. Namun, beliau harus mengambil amanah ini karena amanah itu adalah bukti kepercayaan Rasulallah kepadanya dan amanah itu datang dari Allah S.W.T. dari beberapa hikmah diatas, kita tau betapa berat menerima amanah. Amanah harus kita tunaikan. Kita jalankan dengan jujur. Amanah yang hadir tentu harus diterima layaknya seorang tamu yang ingin mengunjungi kehidupan kita. Insyaallah. J
Point selanjutnya adalah amanah itu adalah manfaat. Ini saya buktikan sendiri sebagai seorang yang menjadi aktivis kampus. Sejak pertama kuliah, saya memutuskan untuk ikut bergabung bersama BEM FKIP Unsri yang pada saat itu di pimpin oleh Firmansyah. Pada kepengurusan beliau, saya yang pada saat itu masih buta dan tidak begitu tahu tentang organisasi, diamanahi oleh beliau untuk menjadi kepala dinash olahraga dan seni. Waduh, sungguh berat rasanya menerima pinangan beliau terhadap orang yang baru mencicipi dunia kampus. Dengan segala konsekuensi, saya menyetujui untuk menjadi salah satu kabinet Bem pada saat itu. Selama kehidupan kampus berjalan rasanya saya mengalami peningkatan secara perlahan tapi pasti. Saya sudah mulai terbiasa menjadi public figure sebagai pimpinan. Walau sangat riskan bagi saya. Bisa membuat kepala ini mengeras (baca : keras kepala). Satu hal yang saya yakini bahwa saya tidak anak pernah meminta amanah. Namun ketika di beri, saya akan berusaha semampu saya untuk memenuhi amanah tersebut. Sampai sekarang saya tidak pernah menjadi orang yang ‘santai’. Saya selalu pulang lebih akhir dibandingkan teman-teman satu kelas. Nah, lalu dimana manfaatnya? Saya berkesimpulan bahwa manfaat yang saya dapatkan tentu tidak serta merta nampak dan cepat. Saya mulai tahu tentang agama, tentang tenggang rasa dan bagaimana memahami orang lain. Sungguh amanah dapat menjadi batu loncatan unutk menjadi pribadi yang berkualitas. Sungguh benar-benar bermanfaat bukan? Super sekali J
Dari semua elaborasi yang coba saya jabarkan diatas tentu menyatakan bahwasanya amanah sebetulnya memiliki dampak yang luar biasa dalam kehidupan kita sebagai mahluk Allah. Karena pada hakikatnya, kita memang diamanahkan oleh Allah untuk menjadi seorang pemimpin dimuka bumi ini (baca Qs. Al-Baqarah : 30). Dengan memaknai amanah, kita bisa menanamkan nilai-nilai positif didalam diri kita. Apalagi ketika kita memiliki nilai kebermanfaatan yang lebih dilingkungan sekitar kita, akan ada sensasi yang sangat luar biasa timbul dari dalam hati. Perasaan senang dan bahagia karena sudah bermasil menolong orang lain. Rasa bangga seketika menyeruak didalam dada. Orang bijak pun bilang, “sebaik-baik manusia, adalah manusia yang bermanfaat.” Maka dari itu, jangan sia-siakan amanah yang saat ini anda, kita jalani. Paling kecil adalah amanah orang tua tentunya. Jangan lupa juga amanah Negara dong ya. Selamat malam dan sampai berjumpa pada tulisan saya selanjutnya. []



Harry Utama Putra
Wakil Gubernur mahasiswa FKIP
Penerima manfaat BAKTI NUSA | Dompet Dhuafa
Divisi Motivasi dan konsep diri IN_Care
Pengusaha Muda Indonesia
@harryUP_10
harryutamaputra.blogspot.com

Pendidikan Karakter Berbudaya dengan Wayang Palembang sebagai Media Pembelajaran; Pewarisan Kebudayaan terhadap Generasi Penerus Lokal.



Harry Utama Putra
Universitas Sriwijaya


…. Engkau patriot pahlawan bangsa….
Tanpa tanda jasa .. ~  Hymne Guru –Sartono

            Penggalan lagu Hymne Guru karangan pak sartono tersebut mengisyaratkan bahwa betapa besar pengabdian seorang guru terhadap bangsa namun mereka tidak mengaharapkan penghargaan apa-apa dari bangsa tersebut. Mereka hanya berharap akan lahir pemimpin-pemimpin baru yang mampu mengubah bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju, sejahtera, adil dan makmur dalam berbagai sendi kehidupan. Untuk itu, pendidikan memang unsur terpenting bagi suatu bangsa dalam melaksanakan pembangunan. Bahkan kaisar Jepang pada saat negaranya tertimpa musibah yang luar biasa pada peristiwa Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945 tidaklah menanyakan bala tentaranya yang masih tersisa. Melainkan, menanyakan berapa orang guru yang masih tersisa. Hal ini memberikan kita sebuah gagasan bahwa betapa pentingnya guru sebagai aset pengembangan sumber daya manusia (SDM) bagi suatu negara.
            Pada tahun 2014 nanti, kurikulum pendidikan KTSP berganti menjadi kurukulum pendidikan Karakter. Muatan-muatannya yakni bagaimana agar para siswa tidak hanya unggul dari segi kognitif, melainkan juga dapat termaksimalkan dari sisi afektif dan psikomotor. Salah satunya adalah dengan menginntegrasikan pelajaran satu dan yang lain, yang disebut dengan konsep Tematik. Karenanya, guru bisa memasukkan nilai-nilai kebudayaan disetiap mata pelajaran. Tentu jika muatan kebudayaan dapat di kombinasikan dengan pendidikan maka akan sangat baik dalam pengembangan karakter para peserta didik. Untuk daerah Palembang, ada salah satu budaya yang saat ini sudah hampir punah, yakni wayang Palembang. Maka, tulisan ini akan membahas tentang wayang Palembang sebagai media pembelajaran dikelas dan penanaman karakter dari tokoh-tokoh yang ada didalam cerita wayang Palembang sekaligus pelestarian wayang Palembang agar lebih dikenal oleh generasi-generasi muda.
            Semakin masuknya kebudayaan-kebudayaan asing keberbagai aspek kehidupan dapat mengakibatkan pergeseran nilai budaya lokal didalamnya. Untuk wilayah Palembang, Berbagai literature yang ada di internet menyebutkan bahwa wayang Palembang terancam punah. Dari informasi yang dikumpulkan penulis hanya terdapat satu sanggar yang masih mementaskan wayang Palembang saat ini. Untuk itu, para pakar menyarankan kaum pendidik khususnya, untuk meneliti apakah wayang ini dapat dimainkan didalam kelas. Dari sekian banyak penelitian ilmiah tentang wayang, terakhir ada salah seorang mahasiswa pendidikan bahasa Inggris 2008 dalam judul skripsinya “Character Education of English in Region Literature by Using Wayang Palembang” meneliti dan mempraktekkan wayang Palembang didalam kelas. Alhasil, siswa yang belajar menggunakan wayang Palembang mampu mengingat kosakata dan mengimajinasikannya dengan baik. Katakanlah untuk pelajaran writing. Para pelajar diminta untuk menonton dulu peragaan wayang. Setelah itu, menceritakan kembali isi dari cerita wayang tersebut kedalam tulisan. Dan masih banyak lagi cara pengimplementasian wayang didalam proses belajar mengajar dikelas.
            Didalam cerita wayang, tentunya ada berbagai macam tokoh dengan cirikhas karakternya masing-masing. Begitu pula untuk wayang Palembang. Dalang wayang Palembang, Kiagus Wirawan, mengatakan bahwa tokoh-tokoh didalam cerita wayang Palembang merefleksikan nilai-nilai kehidupan. Sikap baik dan buruk tergambar dalam setiap karakternya. Dengan demikian, para peserta didik dapat diarahkan untuk mencontoh apa yang dilakukan oleh sang pemeran utama dalam cerita wayang tersebut. Bagaimana ia menyelesaikan suatu masalah, memberantas musuh dan melindungi keluarga dan wilayah kekuasaan sepenuh tenaganya. Peserta didik juga akan tertarik untuk mengingat pesan-pesan yang terkandung didalam cerita wayang Palembang. kalau sudah begini, mereka tidak akan lagi meniru-niru tokoh-tokoh luar yang kadang menyesatkan. Disamping itu, kaum pelajar juga dapat belajar dan melestarikan budaya peninggalan nenek moyang di daerahnya, Palembang.

            Untuk itu dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa untuk mengembangkan karakter pemuda yang berbudaya, pendidikan menjadi salah satu aspek terpenting sebagai media transformasi nilai-nilai kebudayaan dan karakter bangsa kedalam pribadi-pribadi pelajar. Salah satu budaya yang diangkat adalah wayang Palembang. wayang palembang tidak hanya dapat menjadi media pembelajaran, tapi juga dapat menjadi sarana pengembangan diri bagi peserta didik dan secara tidak langsung budaya tersebut dapat terlestarikan dikalangan generasi-generasi penerus bangsa. Mari kita lestarikan budaya kita, dan jadilah negarawan yang berbudaya. []