Senin, 29 Juli 2013

Imbas Passion terhadap Produktivitas

Walau sedikit terlambat, pertemuan dengan bang romi pada jum’at sore itu sangat bermanfaaat untuk menambah pemahaman saya tentang mengapa saya dipilihkan oleh Allah SWT jalan ini. Jalan kebaikan yang memiliki manfaat dunia akhirat. Pertemuan ini juga memberikan gambaran betapa susah untuk bertahan dan meluruskan niat dalam berjuang untuk bangsa ini. Namun tentunya “harapan itu masih ada”. Bahasan kali ini tentang profesionalisme. Bagaimana menumbuhkan jiwa professional dalam setiap gerak di suatu pekerjaan. Dan passion adalah bagian yang tak terpisahkan.

Video tentang Derek Redmond cukup menggambarkan betapa menjadi seorang pelari adalah tanggung jawab. Bukan sekedar berlari mendahului lawan. Namun, bagaimana untuk melewati garis finish apapun yang terjadi. Dengan kaki yang sudah tidak bisa berlari, cedera hamstring yang sudah parah, beliau masih berusaha keras melanjutkan pertandingan sampai garis akhir. Raut wajah kesakitan tergambar jelas diwajah pelari asal afrika ini. Setiap penonton akhirnya berdiri menyaksikan adegan Derek ketika berlari. Sampai akhirnya sang ayah mendekat dan membantunya menyelesaikan tanggung jawab sampai ke garis finish. Luar biasa komitmen seorang ini ketika dalam keadaan terhimpit pun masih berusaha keras. Kalau sudah cinta tidak ada yang bisa menghalangi. Yah, ketika hati sudah menentukan pilihan maka tidak ada yang bisa menghalangi kita untuk melakukan yang terbaik. Ini hanya salah satu contoh, masih banyak contoh-contoh lain yang dapat kita pelajari dalam setiap kisahnya.

Lalu apa yang bisa kita tarik benang merah dari cerita Derek ini?? Betul sekali. Passion. Kecintaan terhadap sesuatu dapat menumbulkan gairah bagi seseorang untuk melakukan yang terbaik. Pekerjaan yang dilandasi dengan rasa suka dalam melakukannya tentu lebih baik dibandingkan orang yang melakukan pekerjaan karena terpaksa atau niat-niat lain yang bersifat sementara. Orang yang berkerja dengan hati akan lebih baik ketimbang contoh kedua tadi. Maka dari itu untuk menjadi orang yang produktif, diharuskan untuk kita mencintai apa yang sedang kita kerjakan. Jika kita kaitkan dengan ilmu psikologi, pekerjaan yang kita sukai akan dikerjakan oleh alam bawah sadar, sedangkan pekerjaan yang kita kerjakan dengan terpaksa akan dikerjakan oleh alam sadar. Mana yang lebih baik?? Bawah sadar atau sadar?. Penelitian menyebutkan bahwa alam bawah sadar sedikitnya 80% menguasai kehidupan seorang manusia. Alam bawah sadar ini lah yang kita sebut insting atau naluri. Bawah sadar dapat mengontrol alam sadar namun alam sadar tidak bisa mengontrol alam bawah sadar. Jadi sudah menentukan pilihan? Yah sepakat, alam bawah sadar akan lebih baik disbanding alam sadar kalau berkerja. Maka gunakan cinta untuk mengaktifkan alam bawah sadar kita dalam berkerja.

Sekarang timbul pertanyaan. Saya semenjak mahasiswa baru sudah bergabung bersama BEMFKIP. Mengapa teman-teman saya pergi meninggalkan BEMFKIP?? Mengapa hanya sedikit yang bertahan?? Ayo siapa yang bisa menjawab. Ada beberapa versi dalam menjawab pertanyaan ini. Tergantung sudut pandang yang kita gunakan. Menurut saya, temen-temen saya ini belum mencintai BEMFKIP sepenuh hati. Kakak-kakak senior belum bisa menterjemahkan bemfkip kedalam bentuk yang indah, bagus, menyenangkan, dan sebagainya. Dan ketika mereka sudah tidak mencintai maka dengan mudah mereka meninggalkan keluarga bemfkip. Nah yang jadi persoalan adalah mengejawantahkan bemfkip kedalam bentuk yang indah ini seperti apa. Karena memang tidak bisa kita mengharapkan semua harus bertahan. Tapi paling tidak sedikit saja yang pergi. Percuma kalau aksi turun kejalan masa selalu sedikit. Apa kata dunia. Ini menjadi pekerjaan rumah bem pada setiap periodenya. Visi untuk berada dijalan bemfkip masih belum sama. Kalau sudah menyamakan tujuan insyaallah seseorang mengerti mengapa dia berada di BEMFKIP dan perlahan akan mencintai bemfkip sepenuh hati. Jadi apakah sudah terjawab? Mari kita tanyakan kepada rumput yang bergoyang.

Pada kesimpulannya, produktivitas akan muncul ketika didasari oleh rasa cinta. Maka lakukan pekerjaan yang anda sukai dan sukai pekerjaan yang anda lakukan. Semoga bermanfaat. []


Harryutamaputra@ymail.com

0 komentar:

Posting Komentar